Perjalanan Saham CBRE: Turnaround Fantastis dan Ambisi Masuk MSCI
PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), emiten yang bergerak di bidang jasa angkutan laut dan energi, mencatat perjalanan saham yang luar biasa dengan kenaikan harga spektakuler dan ambisi besar untuk masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).
Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia pada Januari 2023 dengan harga awal Rp108 per saham, saham CBRE mengalami kenaikan hingga ribuan persen, mencerminkan turnaround yang sangat kuat di tengah ekspansi strategis perusahaan.
Turnaround Fantastis Saham CBRE
Sepanjang tahun 2025, harga saham CBRE mengalami lonjakan signifikan hingga mencapai level Rp1.005 per saham pada awal Oktober, dengan kenaikan tahunan mencapai lebih dari 5.000%. Kenaikan ini dipicu oleh aksi korporasi dan strategi perusahaan yang agresif, termasuk rencana rights issue jumbo senilai Rp1,2 triliun dan rencana diversifikasi usaha ke sektor energi dan jasa penunjang lepas pantai (offshore) seperti infrastruktur energi migas dan energi terbarukan, termasuk PLTA laut.
Meski fundamental perusahaan masih menunjukkan tantangan seperti kerugian bersih besar di periode sebelumnya dan rasio keuangan yang belum optimal, langkah korporasi strategis tersebut berhasil menarik minat besar investor dengan prospek pertumbuhan dan pendapatan berbasis dolar AS dari aset baru seperti kapal pipe-laying dan lifting vessel senilai USD 100 juta.
Ambisi Masuk Indeks MSCI Small Cap
CBRE menargetkan masuk ke dalam indeks MSCI Small Cap yang mensyaratkan kapitalisasi pasar dan free float minimum tertentu. Pada Oktober 2025, kapitalisasi pasar CBRE sudah mencapai sekitar Rp4,56 triliun, sesuai dengan batas bawah syarat MSCI Small Cap (Rp3-5 triliun). Namun, free float perseroan masih di 20%, sehingga free float market cap masih di bawah ambang minimal USD161 juta (sekitar Rp2,58 triliun).
Untuk memenuhi kriteria ini tanpa peningkatan free float, kapitalisasi pasar harus naik tiga kali lipat ke sekitar Rp12,9 triliun, yang artinya harga saham harus mencapai kisaran Rp3.000 per saham.
Manajemen CBRE telah menyiapkan berbagai langkah untuk mendukung target tersebut, termasuk rights issue besar-besaran dan ekspansi aset yang diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar modal global sekaligus memperbaiki bottom line dan memberi peluang dividen di masa depan. Komitmen terhadap likuiditas perdagangan dan keterbukaan informasi juga menjadi fokus untuk meningkatkan kepercayaan investor.
Perjalanan saham CBRE menjadi contoh turnaround yang luar biasa dengan strategi agresif dan ambisi besar yang menempatkan perusahaan ini sebagai salah satu pemain yang patut diperhitungkan dalam industri energi dan infrastruktur di Indonesia.
Ambisi masuk MSCI menjadi tonggak penting yang akan mendorong perusahaan ini untuk terus berkembang dan meningkatkan nilai sahamnya.

