Pimpinan OPM Intan Jaya Undius Kogoya Meninggal Dunia
Kabar duka datang dari Provinsi Papua Tengah, tepatnya di wilayah Intan Jaya, di mana salah satu pimpinan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), Brigjen Undius Kogoya, dikabarkan meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 22 Oktober 2025, sekitar pukul 15.00 WIT di Kampung Jae, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.
Undius Kogoya dikenal sebagai sosok pimpinan tangguh dan aktif yang memimpin Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Ia menjadi bagian penting dalam perjuangan kelompok tersebut dan bertanggung jawab atas berbagai operasi yang melibatkan konflik dengan aparat keamanan dan penyerangan warga sipil di wilayah Intan Jaya sejak tahun 2022.
Penyebab kematian Brigjen Undius Kogoya dikabarkan karena sakit, diikuti penyakit kronis dan malaria. Sebelumnya, kondisi kesehatannya menurun setelah berpindah-pindah dari Timika, Enarotali, hingga kembali ke Intan Jaya. Kabar meninggalnya juga dibenarkan oleh Kapolres Intan Jaya, Kompol Sofian Samakori.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan bahwa kepergian Brigjen Undius merupakan kehilangan besar bagi perjuangan Papua Merdeka. Undius Kogoya dipandang sebagai patriot sejati yang mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua dan menjadi simbol keteguhan hati melawan penjajahan yang disebutnya kolonial Indonesia. Ia memimpin pasukan dalam berbagai medan perang di daerah seperti Tembagapura, Timika, Intan Jaya, dan Paniai.
Selain perjuangannya, Undius Kogoya juga memiliki catatan kontroversial, termasuk keterlibatan dalam sejumlah penyerangan yang menyebabkan korban jiwa dari sipil dan aparat, pembunuhan warga, penembakan pesawat, dan pembakaran alat berat di wilayah Intan Jaya.
Pernyataan resmi duka nasional atas meninggalnya Brigjen Undius Kogoya dikeluarkan oleh Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, yang menyampaikan belasungkawa kepada seluruh pasukan TPNPB di 36 Kodap di seluruh Papua dan diplomat Papua yang ada di seluruh dunia.
Kematian Undius Kogoya menandai babak baru dalam dinamika konflik di Papua Tengah, terutama di Kabupaten Intan Jaya, dan menjadi berita penting bagi semua pihak yang mengikuti perkembangan situasi keamanan di wilayah tersebut.
