16 Ribu Pegawai Terancam Dirumahkan, Menkeu Tekan Reformasi Bea Cukai
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengancam membekukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) serta merumahkan 16 ribu pegawainya jika reformasi kinerja tidak berhasil dalam satu tahun ke depan.
Ancaman ini disampaikan usai Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta pada 27 November 2025, sebagai respons atas citra buruk DJBC di mata masyarakat, media, dan pimpinan negara akibat dugaan penyimpangan seperti underinvoicing impor.
Alasan Ultimatum Keras
Purbaya menekankan bahwa kegagalan perbaikan bisa mengembalikan fungsi pengawasan kepabeanan ke perusahaan swasta seperti Societe Generale de Surveillance (SGS), mirip era Orde Baru.
Ia telah mendapat izin dari Presiden Prabowo Subianto untuk membenahi DJBC selama 2026, dengan keyakinan pegawai yang pintar mampu berubah. Kasus seperti pedagang thrifting yang setor Rp550 juta ke oknum dan impor pompa submersible undervalued hingga Rp40-50 juta per unit menjadi pemicu utama.
Langkah Reformasi
Kemenkeu mulai terapkan teknologi AI untuk percepat proses kepabeanan, deteksi penyelewengan, dan tingkatkan profesionalisme. Penerimaan cukai hingga Oktober 2025 capai Rp249,3 triliun atau 82,7% target APBN, didorong bea keluar. Purbaya optimistis DJBC akan aman dan bersih pada 2026 jika reformasi sukses.

