Mengenal SGS: Perusahaan Swiss Pengawas Bea Cukai Era Orde Baru

Mengenal SGS: Perusahaan Swiss Pengawas Bea Cukai Era Orde Baru

Société Générale de Surveillance (SGS), perusahaan multinasional asal Swiss yang didirikan pada 1878, pernah mengambil alih fungsi pengawasan kepabeanan Indonesia melalui kerja sama dengan PT Surveyor Indonesia pada era Orde Baru. SGS berawal dari inspeksi biji-bijian di pelabuhan Rouen, Prancis, dan berkembang menjadi pemimpin global di bidang testing, inspeksi, dan sertifikasi dengan kehadiran di Indonesia sejak 1965 via PT Sucofindo.​

Sejarah Kerja Sama dengan Indonesia

Pada 1985, melalui Instruksi Presiden No. 4/1985, Presiden Soeharto membekukan sebagian wewenang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) akibat marak korupsi dan pungli, lalu menyerahkannya ke PT Surveyor Indonesia yang bekerja sama dengan SGS untuk pemeriksaan barang impor. 

Ribuan pegawai Bea Cukai dirumahkan sementara, dan SGS menerbitkan laporan surveyor sebagai dokumen utama untuk clearance barang di pelabuhan. Kerja sama ini berlanjut hingga 1997, ketika UU Kepabeanan No. 10/1995 mengembalikan kewenangan penuh ke DJBC.​

Relevansi Saat Ini

Baru-baru ini, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengancam mengulangi skenario SGS jika DJBC gagal reformasi dalam setahun, merumahkan 16 ribu pegawai akibat isu underinvoicing dan citra buruk. SGS kini masih aktif di Indonesia melalui situs resminya, fokus pada inspeksi komoditas dan ekspor. Langkah ini dianggap sebagai pengingat historis untuk perbaikan kinerja DJBC.​

 

Next Post Previous Post