Korban Banjir di Sibolga Jarah Gudang Bulog hingga Minimarket

Korban Banjir di Sibolga Jarah Gudang Bulog hingga Minimarket

Korban banjir bandang di Kota Sibolga, Sumatera Utara, yang terjadi pada akhir November 2025, mengalami kerusakan dan kerugian besar di berbagai sektor, termasuk perusakan gudang Bulog hingga minimarket yang dijarah oleh warga terdampak. 

Bencana banjir dan longsor yang dipicu hujan deras selama beberapa hari membuat ribuan warga terdampak dan mengungsi, sementara akses jalan dan komunikasi di wilayah tersebut lumpuh total. Gudang Bulog dan minimarket menjadi sasaran pengambilan barang oleh warga yang membutuhkan kebutuhan pokok setelah kehilangan banyak aset dan persediaan di rumah mereka.

Banjir yang melanda sejak 24 November 2025 telah menyebabkan kerusakan besar di sejumlah kecamatan di Sibolga dan Tapanuli Tengah. Infrastruktur jalanan dan jembatan lintas Sumatra terputus akibat longsor, sehingga evakuasi dan distribusi bantuan menjadi menantang. 

Listrik dan jaringan telekomunikasi juga padam, menambah kesulitan warga untuk berkomunikasi dan menerima bantuan. Tim SAR dan petugas gabungan TNI-Polri bersama BPBD aktif melakukan evakuasi dengan perahu karet untuk menolong warga yang terjebak di wilayah terendam.

Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor terus bertambah, dengan laporan resmi mencapai lebih dari 30 orang tewas di daerah tersebut hingga akhir November 2025, dan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang. 

Pemerintah daerah dan BNPB telah menyiapkan posko pengungsian dan dapur umum guna membantu ribuan warga yang kehilangan tempat tinggal. Warga yang kehilangan sumber pangan karena kerusakan toko dan gudang penting berupaya mengambil kebutuhan dasar dengan mencari pasokan di gudang Bulog dan minimarket yang ada di daerah terdampak.

Pemerintah terus berupaya mengkoordinasikan bantuan dan perbaikan infrastruktur agar akses cepat pulih dan distribusi logistik bisa berjalan lancar. Bantuan internasional dan organisasi kemanusiaan juga mulai masuk untuk menanggulangi kondisi darurat ini. Masyarakat diminta bersabar dan menjaga kondusivitas di tengah situasi krisis agar penanganan bencana berjalan efektif dan cepat.

 

Next Post Previous Post