Nasib Saham DADA di Level Gocap Rp50, Tantangan dan Peluang bagi Investor Ritel
| (Foto Saham DADA dari Google Finansial) |
Harga saham DADA menyentuh batas auto reject bawah (ARB) selama 9 hari perdagangan berturut-turut, menyebabkan kerugian sekitar 72% bagi investor dari puncak harga sebelumnya.
Meski demikian, laporan keuangan kuartal III-2025 menunjukkan kinerja cukup positif dengan laba bersih yang melonjak 415% YoY menjadi Rp855 juta, pendapatan naik 25,7%, dan ekuitas yang masih lebih tinggi dibanding liabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa secara fundamental DADA masih punya potensi, terutama dengan proyek properti yang sedang dalam tahap pengembangan. Namun, skala bisnis yang kecil dan tekanan jual yang masih besar menimbulkan tantangan signifikan.
Bagi investor ritel, level harga Rp50 dengan valuasi yang sangat rendah memberikan peluang akumulasi dengan risiko yang harus dipertimbangkan, mengingat saham ini rawan volatilitas tajam.
Strategi investasi yang hati-hati dan pemantauan perkembangan proyek serta aksi korporasi sangat penting. Secara keseluruhan, saham DADA menjadi contoh fluktuasi ekstrem di pasar saham dan mencerminkan pentingnya analisis fundamental sekaligus pengelolaan risiko yang baik dalam berinvestasi saham berkapitalisasi kecil.

