Pizza Hut Alami Penurunan Penjualan, Yum Brands Buka Opsi Lepas Bisnis

Pizza Hut Alami Penurunan Penjualan, Yum Brands Buka Opsi Lepas Bisnis

Pizza Hut, jaringan restoran pizza global yang dikelola oleh Yum Brands, menghadapi tantangan berat akibat penurunan penjualan yang berlangsung selama tujuh kuartal berturut-turut atau nyaris dua tahun. Penurunan ini membuat perusahaan induk, Yum Brands, mempertimbangkan opsi menjual lini bisnis Pizza Hut sebagai langkah strategis untuk mengembalikan nilai dan fokus pada unit bisnis lain.

CEO Yum Brands, Chris Turner, menyatakan bahwa meskipun Pizza Hut sudah berusaha keras melakukan berbagai inovasi dan restrukturisasi, kinerja brand tersebut menunjukkan perlunya tindakan tambahan yang mungkin lebih efektif jika dilakukan di luar Yum Brands. Penjualan Pizza Hut secara global kini hanya menyumbang sekitar 11 persen dari total laba operasional Yum, jauh tertinggal dari merek lain seperti Taco Bell yang memberikan kontribusi sekitar 38 persen.

Penurunan penjualan terutama terdampak oleh kenaikan harga makanan, inflasi yang tinggi, dan ketidakpastian ekonomi yang membuat konsumen lebih berhati-hati mengeluarkan uang untuk makan di luar rumah. Di Indonesia sendiri, Pizza Hut menutup beberapa gerai dan memangkas karyawan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi untuk menekan biaya dan meningkatkan efisiensi.

Meski demikian, Pizza Hut berhasil membalikkan kerugian menjadi laba pada kuartal III-2025 dengan laba bersih sekitar Rp15,9 miliar, didorong oleh penjualan bersih sekitar Rp2,2 triliun dan pengurangan beban usaha. Namun, tantangan pasar yang kompetitif dan tren konsumsi yang berubah mendorong Yum Brands untuk mengevaluasi masa depan Pizza Hut.

Opsi penjualan ini dianggap sebagai jalan keluar untuk membuka potensi nilai Pizza Hut melalui strategi lain yang lebih fokus dan adaptif. Proses ini masih dalam tahap tinjauan strategis tanpa batas waktu yang pasti dan belum diputuskan pasti akan berakhir dengan transaksi.

Dengan langkah ini, Yum Brands berharap dapat memperkuat portofolio bisnisnya dan berfokus pada merek utama yang lebih memberikan kontribusi keuntungan signifikan.

Next Post Previous Post