Tantangan di Balik Ekspansi Surge (WIFI)
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge/WIFI) menjadi salah satu pemain utama yang agresif melakukan ekspansi jaringan broadband di Indonesia, terutama fokus pada pengembangan jaringan serat optik nasional dan layanan Wi-Fi untuk mendukung transformasi digital nasional. Namun, di balik langkah ekspansinya yang cepat, WIFI menghadapi sejumlah tantangan yang cukup signifikan.
Tantangan Regulasi
Ekspansi Surge harus melewati berbagai regulasi ketat dari pemerintah, termasuk proses perizinan frekuensi dan persaingan lelang spektrum yang sangat kompetitif. Selain itu, rencana penambahan lini usaha baru memerlukan persetujuan dan penyesuaian KBLI yang juga menuntut penanganan administrasi dan koordinasi dengan berbagai instansi. Ketersediaan frekuensi yang terbatas menjadi salah satu hambatan utama dalam pengembangan layanan internet berkecepatan tinggi di berbagai wilayah.
Pengembangan infrastruktur berbasis serat optik dan Wi-Fi 7 yang diluncurkan Surge membawa tantangan teknis, seperti kebutuhan peningkatan kapasitas jaringan, pemeliharaan koneksi yang stabil di wilayah dengan kondisi geografis beragam, serta integrasi teknologi baru dengan sistem lama. Untuk menjawab permintaan pasar yang terus meningkat, WIFI juga harus mengelola operasi dengan mitra ISP lokal dan kontraktor dalam jumlah besar, yang memerlukan koordinasi teknologi dan manajemen proyek yang canggih.
Tantangan Keuangan
Surge menginvestasikan modal besar untuk mempercepat ekspansi jaringan dan peningkatan teknologi. Meski mencatat laba yang melonjak pada paruh pertama 2025, perusahaan harus tetap menjaga efisiensi biaya, terutama di aspek operasional dan belanja modal. Rencana perluasan layanan ke 25 juta rumah dan peningkatan target pelanggan menuntut kemampuan finansial yang kuat agar tetap mampu bersaing dan tidak mengalami tekanan likuiditas.
Strategi Menghadapi Tantangan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Surge menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi global dan lokal, seperti Huawei dan NTT East, serta memperkuat jaringan kontraktor lokal untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Selain itu, perusahaan menerapkan efisiensi biaya dan meningkatkan sinergi antarentitas usaha dalam grup untuk memaksimalkan hasil investasi. Digitalisasi layanan dan inovasi produk broadband, seperti Wi-Fi 7 dengan kecepatan hingga 2 Gbps, juga menjadi keunggulan kompetitif yang diandalkan.

