Aset Industri Asuransi RI Oktober Tembus Rp 1.192 Triliun

 

Aset Industri Asuransi RI Oktober Tembus Rp 1.192 Triliun

Aset industri asuransi Indonesia pada Oktober 2025 tembus Rp 1.192 triliun dan menandai penguatan sektor keuangan non-bank di tengah tekanan ekonomi. Pertumbuhan ini mencerminkan ketahanan industri dalam mengelola risiko sekaligus menjaga fungsi intermediasi keuangan.​

Kinerja Aset Oktober 2025

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total aset industri perasuransian mencapai sekitar Rp 1.192,11 triliun per Oktober 2025, tumbuh sekitar 5,16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kenaikan ini menunjukkan tren ekspansi yang konsisten dibanding periode-periode sebelumnya seperti Juni, Agustus, dan September 2025 yang sudah lebih dulu menembus kisaran Rp 1.160–1.180 triliun.​

Pendorong utama pertumbuhan berasal dari segmen asuransi komersial (asuransi jiwa, asuransi umum, dan reasuransi) dengan aset mendekati Rp 971 triliun dan tumbuh di atas 6 persen yoy. Sebelumnya, per September 2025 aset asuransi komersial masih berada di kisaran Rp 958–999 triliun, sehingga peningkatan ke Oktober mencerminkan penambahan portofolio dan penguatan investasi yang cukup agresif.​​

Premi dan Profitabilitas

Dari sisi pendapatan, akumulasi premi Januari–Oktober 2025 sekitar Rp 272–273 triliun, masih tumbuh tipis tetapi tetap positif sekitar 0,4 persen yoy. Premi asuransi jiwa tercatat sekitar Rp 148–149 triliun dengan koreksi lebih dari 1 persen, sementara premi asuransi umum dan reasuransi sekitar Rp 124 triliun yang justru tumbuh di atas 2 persen yoy, sehingga menopang stabilitas pendapatan industri secara agregat.​

Permodalan dan Risiko

Rasio kecukupan modal (Risk-Based Capital/RBC) industri asuransi komersial masih jauh di atas ketentuan minimum 120 persen, yakni sekitar 479 persen untuk asuransi jiwa dan 332 persen untuk asuransi umum dan reasuransi. Level RBC setinggi ini memberikan ruang penyerapan risiko yang lebar dan menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan asuransi masih mampu memenuhi kewajiban klaim jangka pendek maupun jangka panjang.​

Implikasi bagi Perekonomian

Pertumbuhan aset hingga menembus Rp 1.192 triliun mempertegas peran industri asuransi sebagai salah satu penyangga stabilitas sistem keuangan nasional. Porsi besar aset yang ditempatkan pada surat berharga negara turut membantu pembiayaan APBN dan proyek produktif, sehingga memperkuat sinergi antara sektor keuangan dan pembangunan ekonomi riil.

Next Post Previous Post