The Fed Pangkas Suku Bunga Jadi 3,5-3,75 Persen, Terendah Sejak 2022

The Fed Pangkas Suku Bunga Jadi 3,5-3,75 Persen, Terendah Sejak 2022

Federal Reserve memangkas suku bunga acuan federal funds rate sebesar 25 basis poin menjadi rentang 3,50-3,75 persen pada pertemuan FOMC 10 Desember 2025, menjadikannya level terendah sejak akhir 2022.​

Kronologi Pemangkasan

Pemangkasan ini merupakan yang ketiga secara berturut-turut tahun ini, menyusul penurunan serupa pada September (25 bps) dan Oktober (25 bps lagi), total 75 bps sepanjang 2025. Langkah ini didorong oleh pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja AS, termasuk pertumbuhan lapangan kerja yang melambat, tingkat pengangguran yang naik di kalangan pekerja muda dan minoritas, serta risiko resesi yang meningkat meskipun inflasi telah mereda dari puncaknya pada 2022.​

Ketua Fed Jerome Powell menekankan bahwa keputusan ini bersifat data-driven, dengan inflasi inti PCE kini berada di sekitar 2,6 persen—masih di atas target 2 persen tapi trennya menurun. Dot plot FOMC menunjukkan median proyeksi untuk satu pemangkasan lagi pada 2026, meskipun empat anggota FOMC memproyeksikan tidak ada pemangkasan tambahan, mencerminkan perbedaan pandangan internal.​

Dampak ke Pasar Global dan Indonesia

Keputusan ini memicu kenaikan saham AS seperti S&P 500 dan Nasdaq, sementara dolar AS melemah terhadap mata uang utama. Bagi Indonesia, pelemahan dolar berpotensi menekan rupiah lebih lanjut tapi mendukung ekspor; BI kemungkinan mempertahankan suku bunga 6 persen untuk menjaga stabilitas, dengan yield SUN 10 tahun diprediksi stabil di kisaran 6,5-6,7 persen.​

Pasar via CME FedWatch Tool memperkirakan probabilitas 70 persen untuk pemangkasan 25 bps lagi pada Maret 2026, dengan total dua kali cut sepanjang tahun depan. Powell menolak skenario kenaikan suku bunga sebagai base case, tapi memperingatkan risiko ekonomi tetap tinggi akibat ketegangan geopolitik dan perlambatan konsumsi.​

 

Next Post Previous Post