Honorer Tidak Lolos PPPK Tahun Ini? Jangan Berkecil Hati, Ada Kuota CASN 2024!

(Foto oleh Gratsias Adhi Hermawan dari iStockphoto)

Honorer adalah status pekerjaan yang diberikan kepada seseorang yang bekerja pada suatu instansi atau lembaga, namun belum diangkat sebagai pegawai tetap atau aparatur sipil negara (ASN). Tenaga honorer biasanya dipekerjakan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, seperti tenaga pendidik, tenaga kesehatan, atau tenaga teknis lainnya. Gaji tenaga honorer sangat bervariasi, tergantung pada daerah dan jenis pekerjaannya.

Honorariumnya disesuaikan dengan penganggaran instansi masing-masing yang merekrut.

Tenaga honorer memiliki perjanjian kerja dan akan bekerja sesuai dengan surat keputusan dari instansi yang merekrut. Namun, tenaga honorer tidak memiliki hak-hak yang sama dengan pegawai tetap atau ASN, seperti tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, dan jaminan sosial.

Di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk menghapuskan tenaga kerja honorer atau tenaga kerja non-ASN dan menggantinya dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

PPPK adalah aparatur sipil negara yang direkrut berdasarkan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2018. PPPK juga Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah memenuhi syarat tertentu sebelum diangkat menjadi PPPK.

Kabar CPNS dan PPPK di Tahun 2024 Resmi dari MenPAN RB

Kabar gembira dan menyenangkan menghampiri tenaga honorer yang tidak lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2023. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Abdullah Azwar Anas, membawa angin segar dengan pengumuman bahwa mereka akan mendapat kejutan berupa jaminan kuota CPNS 2024 di setiap daerah.

MenPAN RB mengungkapkan bahwa kuota CASN 2024 ini akan menjadi jaminan bagi tenaga honorer di seluruh Indonesia yang tidak lolos seleksi PPPK 2023. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan masalah tenaga honorer yang bukan ASN dapat teratasi secara luas.

Saat ini, MenPAN RB tengah merampungkan Peraturan Pemerintah turunan dari UU ASN 2023, yang memiliki fokus penyelesaian masalah tenaga honorer paling lambat Desember 2024. Kabar baik ini menjadi penting bagi non-ASN di seluruh Indonesia, dan jaminan kuota CASN 2024 menjadi solusi nyata.

Dalam upayanya menyelesaikan permasalahan tenaga honorer, MenPAN RB menyatakan bahwa 1,6 juta tenaga honorer menjadi prioritas pengangkatan menjadi PPPK 2024. Ini mencakup kategori eks THK II dan non-ASN, termasuk guru dan tenaga kesehatan. Guru yang telah mengabdi di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) menjadi prioritas utama.

Meskipun pengangkatan menjadi PPPK 2024 menjadi harapan, guru honorer yang tidak lolos seleksi PPPK tetap mendapat perhatian. MenPAN RB memastikan bantuan dan fasilitas bagi mereka yang tidak lolos, dan penundaan penghapusan honorer hingga 2024 memberikan peluang bagi perubahan status.

Guru honorer yang tidak lolos seleksi PPPK tetap memiliki peluang untuk tetap mengajar. Dengan penyesuaian status menjadi tenaga kontrak daerah atau tenaga kontrak sekolah, pemerintah menjanjikan dukungan dan fasilitas. Meskipun seleksi PPPK merupakan tantangan, guru honorer yang tidak lolos masih bisa berkontribusi dalam dunia pendidikan.

Pemerintah menyiapkan sejumlah fasilitas untuk guru honorer yang tidak lolos seleksi PPPK:

1. Program pelatihan dan pengembangan profesional untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru honorer.

2. Program sertifikasi pendidikan untuk guru honorer dengan kualifikasi minimal S1/D4 sesuai dengan bidang studi.

3. Program beasiswa untuk guru honorer dengan kualifikasi akademik di bawah S1/D4 untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi.

Meskipun tidak semua honorer guru dapat mengikuti seleksi PPPK, pemerintah memberikan jaminan bahwa guru honorer yang tidak lolos masih memiliki peluang dan dukungan.

Dengan syarat-syarat kualifikasi yang harus dipenuhi, guru honorer diharapkan bisa menghadapi seleksi PPPK dengan bijak. Harapannya, penundaan penghapusan honorer hingga 2024 memberikan kesempatan lebih banyak bagi guru honorer untuk mengikuti seleksi dan tetap berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Next Post Previous Post