Harga Gula Pasir Lokal di 10 Provinsi Tahun 2024, Berikut Informasinya

(Foto oleh Manivannan Thirugnanasambandam dari iStockphoto)

Asosiasi Gula Indonesia (AGI) membeberkan penyebab harga gula pasir makin mahal di pasaran. Tenaga Ahli AGI, Yadi Yusriadi mengatakan kenaikan harga gula pasir saat ini dipicu oleh stok gula yang menipis. 

Importasi gula yang lambat diperparah oleh produksi dalam negeri yang cenderung stagnan. Yadi menyebut produksi gula dalam negeri masih di kisaran 2,3 juta ton saat kebutuhan gula konsumsi saat ini sudah mencapai sekitar 3 juta ton. 

Adapun AGI memproyeksikan produksi gula pada 2024 sekitar 2,1 juta ton. Proyeksi tersebut lebih rendah dari pada produksi pada 2023 sebagai dampak dari El Nino yang menyebabkan protas tebu turun. "Harga gula yang tinggi juga dipicu oleh harga gula impor yang tinggi," ujar Yadi saat dihubungi, Senin (22/4/2024).

(Harga gula pasir melalui laman Katadata)

Kondisi pergulaan diperburuk oleh pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang saat ini telah tembus Rp16.200. 

Menurut Yadi, pelemahan nilai tukar itu juga berdampak pada biaya pengapalan gula impor. Akibatnya, biaya logistik hingga harga gula di pasar global yang tinggi menghambat laju pengadaan gula impor. 

Di sisi lain, Yadi menilai bahwa langkah pemerintah merelaksasi harga acuan penjualan gula di ritel sudah tepat. 

Peningkatan harga acuan gula di ritel menjadi Rp17.500 per kilogram dianggap dapat mendorong kenaikan harga gula petani tahun ini di tengah risiko produktivitas yang rendah.

Next Post Previous Post