7 Jenis Terapi untuk Anak dengan Autisme

7 Jenis Terapi untuk Anak dengan Autisme
(Foto oleh Ivan-balvan dari iStockphoto)
Menurut informasi dari originsofautism, Autisme, atau yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Autism Spectrum Disorder (ASD), adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan serius. Gangguan ini mempengaruhi kemampuan individu dalam berkomunikasi, bersosialisasi, serta berperilaku. Gejala autisme biasanya muncul sebelum anak berusia tiga tahun dan dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan manifestasinya di setiap individu.

Autisme bisa diobati dengan berbagai jenis pengobatan, salah satunya adalah terapi. Namun, bagi Anda orang tua bisa memahami gejala utama dari autisme sehingga dapat memahami karakteristik anak dan jenis terapi yang tepat.

Apa saja gejala utama dari autisme pada anak?

Gejala utama autisme pada anak dapat dibagi menjadi dua kategori besar: gangguan komunikasi dan interaksi sosial serta gangguan pola perilaku. Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai gejala-gejala tersebut meliputi:

1. Gangguan komunikasi dan interaksi sosial

Anak-anak dengan autisme sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Meskipun pendengarannya normal, anak tidak menoleh atau merespons ketika namanya dipanggil. Selain itu, Mereka mungkin tidak menunjukkan emosi atau tidak peka terhadap perasaan orang lain.

2. Kesulitan memulai atau meneruskan percakapan

Anak dengan gangguan autisme memiliki kecenderungan sulit untuk berbicara. Anak mungkin tidak dapat memulai atau melanjutkan percakapan, bahkan untuk meminta sesuatu. Bagi Anda orang tua, penting untuk memahami sejak dini terutama jika si buah hati sulit dalam melakukan percakapan.

3. Menghindari kontak mata

Anak dengan gangguan autisme juga sulit dalam memfokuskan jika diajak berbicara. Anak akan cenderung lebih memilih bermain ketika diajak berbicara. Hal ini tentu saja menandakan anak membutuhkan terapi kesehatan. Dengan terapi yang tepat, dapat mengobati anak yang cenderung menghindari kontak mata dan kurang menunjukkan ekspresi wajah.

4. Kurangnya minat bermain bersama teman sebaya

Anak dengan autisme juga memiliki kecenderungan untuk bermain sendiri. Mereka lebih suka menyendiri dan tidak menunjukkan minat untuk berbagi atau bermain dengan orang lain. Selain itu,anak juga suka marah jika ada perubahan dalam rutinitas sehari-hari.

Bagaimana cara mengatasi kesulitan komunikasi pada anak dengan autisme?

7 Jenis Terapi untuk Anak dengan Autisme
(Foto oleh aquaArts studio dari iStockphoto)
Mengatasi kesulitan komunikasi pada anak dengan autisme memerlukan pendekatan yang tepat dan penuh kesabaran. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk membantu anak dalam berkomunikasi meliputi:

1. Tiru anak

Meniru suara dan perilaku anak saat bermain dapat mendorong lebih banyak vokalisasi dan interaksi. Ini juga membantu anak untuk meniru orang tua secara bergiliran, sehingga meningkatkan keterlibatan mereka dalam komunikasi.

2. Gunakan bahasa visual

Bahasa visual, seperti gambar atau simbol, dapat membantu meningkatkan keterampilan komunikasi sosial. Menggunakan gambar untuk setiap kata atau membuat rutinitas langkah demi langkah dapat mempermudah anak dalam memahami dan berinteraksi.

3. Gestur tubuh

Ketika kata-kata sulit diucapkan, menggunakan gestur tubuh dapat menjadi alternatif yang efektif. Menggunakan gerakan atau isyarat untuk berkomunikasi bisa membantu anak menyampaikan pesan mereka.

4. Beri ruang untuk berkomunikasi

Penting untuk memberi anak ruang untuk berkomunikasi, baik secara verbal maupun nonverbal. Jika orang tua terus berbicara tanpa memberi kesempatan kepada anak, mereka mungkin tidak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri.

5. Sederhanakan bahasa yang digunakan

Menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas akan memudahkan anak dalam memahami apa yang dikatakan. Cobalah menggunakan kata-kata tunggal atau frasa pendek saat berbicara dengan mereka.
Selain itu, sebelum memberikan instruksi atau pertanyaan, pastikan anak memperhatikan dengan menggunakan nama mereka di awal obrolan. 

6. Beri waktu untuk memproses informasi

Anak dengan autisme mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk memproses informasi. Berbicara perlahan dan memberikan jeda di antara kata-kata dapat membantu mereka memahami apa yang disampaikan.

Menerapkan strategi-strategi ini secara konsisten dan penuh kasih sayang, orang tua dan pengasuh dapat membantu anak dengan autisme mengatasi kesulitan komunikasi dan membangun keterampilan sosial yang lebih baik.

Apa saja jenis terapi terbaik untuk mengobati anak dengan autisme?

7 Jenis Terapi untuk Anak dengan Autisme
(Foto oleh Phynart Studio dari iStockphoto)
Mengobati autisme pada anak bisa diobati dengan berbagai terapi, hal ini tergantung dari minat dan kebiasaan si anak. Berikut adalah tujuh jenis terapi yang dapat membantu anak dengan autisme dalam tumbuh kembang mereka meliputi:

1. Terapi Bermain

Terapi bermain membantu anak autisme berkomunikasi dan bersosialisasi dengan cara yang menyenangkan. Melalui aktivitas bermain, anak dapat belajar berinteraksi dengan orang lain dan mengembangkan keterampilan sosial mereka. Contoh aktivitas termasuk berayun dan meniup gelembung.

2. Fisioterapi

Fisioterapi mendukung kekuatan otot dan koordinasi motorik anak. Terapi ini penting untuk membantu anak mengembangkan kemampuan fisik dasar yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Terapi wicara

Terapi wicara fokus pada peningkatan kemampuan berbicara dan komunikasi. Anak-anak akan dilatih untuk memahami dan mengekspresikan diri, serta meningkatkan artikulasi bicara melalui berbagai teknik, termasuk bernyanyi dan latihan otot wajah.

4. Terapi okupasi

Terapi okupasi bertujuan untuk membantu anak dalam mengembangkan keterampilan hidup sehari-hari, seperti berpakaian, makan, dan bermain. Ini juga mencakup latihan motorik halus dan pengelolaan sensitivitas sensorik.

5. Terapi keterampilan sosial

Terapi ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berinteraksi sosial. Anak-anak belajar melalui permainan peran dan aktivitas kelompok untuk membangun keterampilan komunikasi dan hubungan interpersonal.

6. Analisis perilaku terapan 

Analisis perilaku terapan adalah metode terapi yang menggunakan teknik penguatan positif untuk mengubah perilaku anak. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku positif dan mengurangi perilaku negatif melalui pengulangan dan umpan balik.

7. Terapi menunggang kuda

Terapi ini melibatkan anak menunggang kuda di bawah bimbingan terapis. Ini membantu meningkatkan keterampilan motorik, keseimbangan, serta kemampuan sosial dan komunikasi anak.

Kesimpulan

Memahami anak dengan gangguan autisme membutuhkan kesabaran. Autisme bisa diobati dengan berbagai terapi kesehatan. Dengan menerapkan berbagai jenis terapi ini secara konsisten, orang tua dapat mendukung perkembangan anak dengan autisme secara optimal.
Next Post Previous Post